Februari 11, 2008

Sanguinis & Melankolis: Pasangan yang Bertolak Belakang

Santoso dan Melani sudah berpacaran kurang lebih 1 tahun. Santoso sangat
menyukai Melani. Santoso kagum pada Melani krn Melani seorang yg serius,
mendalam, terorganisai, punya agenda harian dan skala-skala prioritas dalam
kehidupannya. Begitu pula dengan Melani. Melani juga menyukai Santoso. Melani
kagum akan kemampuan bicaranya, Santoso yang selalu ceria dan cepat mengambil
keputusan. Joke-jokenya Santoso yang menyegarkan.

Beberapa waktu kemudian, yakni 2 tahun setelah menikah, mulai kelihatan
keretakan hubungan di antara mereka. Yg awalnya kagum, sekarang Santoso mulai
bosan dengan daftar tugas pasangannya, sifat Melani yang suka mengkritik dan
yang terlalu analitis. Begitu pula dengan Melani. Yg awalnya suka dengan
kecerewetan Santoso, sekarang Melani mulai sebel melihat Santoso suka bicara
sama siapa saja, panjang dan lamaaa, dan seringkali membesar-besarkan bahkan
seringkali yg dibicarakannya terlalu over (tidak sesuai kenyataan). Joke-joke
Santoso yg sering melecehkan Melani dan Santoso menceritakannya ke semua orang
dengan enteng dan tertawa.

Apa yg terjadi? Dua pasangan yg pada awalnya sepertinya cocok, saling kagum
satu sama lain; mengapa sekarang saling bertolak belakang? Apakah Santoso atau
Melani berubah setelah menikah?

Tidak!!

Melani masih tetap seperti dulu, yakni masih suka membuat agenda harian,
tabel-tabel, menganalisa hal2 dan membuat planning-planning. Begitu pula dgn
Santoso yakni masih suka berbicara sana sini, haha hihi sana sini, ceria
senantiasa, di sini senang, di sana senang, dsb..
Jadi boleh dibilang bahwa tidak ada perubahan karakter pada diri Melani &
Santoso yang terlalu mencolok baik sebelum maupun sesudah menikah. Tetapi..
justru inilah yang menjadi bumerang. Ketika kedua orang tersebut tidak berusaha
saling menyesuaikan, tidak saling menutupi kelemahan-kelemahan pasangannya,
tidak adanya saling pengertian, akan menyebabkan retaknya suatu rumah tangga.

Ketika kekuatan menutupi kelemahan pasangan, kombinasinya sangat baik, tapi
ketika kekuatan keduanya dibawa dan dipertemukan pada titik yang ekstrim,
sering malah menjadi kelemahan.
Kalau pasangan ini tidak siap menghadapi kelemahan-kelemahan ini, pernikahan
mereka segera nadanya menjadi sumbang. Hal yg dulu dikagumi, bisa jadi
mengesalkan kalau tidak mengerti.

---

Ditinjau dari kepribadian/karakternya, Santoso bisa digolongkan ke dalam
karakter SANGUINIS yang pada umumnya mempunyai:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan

KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka
nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja
antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".


Sedangkan klo Melani bisa digolongkan ke dalam karakter MELANKOLIS yg pada
umumnya mempunyai:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain

KELEMAHAN
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan


Dengan semakin menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan juga kekuatan
dan kelemahan pasangan, diharapkan bisa semakin mudah menjalin komunikasi yg
lebih baik dan berpengertian. Dan tiap pribadi bisa mengoreksi diri sendiri dan
mengembangkan karakter/kepribadian yg lebih baik.

Selamat mencoba dan berusaha! :)

Tidak ada komentar: